a note to self

Beberapa hal dalam hidup ini memang terjadi tiba-tiba, begitu saja, dan tanpa perlu penjelasan.

Hal tersebut lumayan menjadi tantangan karena segala hal harus ada penjelasannya; alasan dan sebab atas sebuah akibat. Pada beberapa kesempatan saya harus menelan saja beberapa hal tanpa penjelasan. Tentu rasanya sangat mengganjal dan tidak nyaman, tapi memang tidak bisa dipaksakan. Toh, hidup tidak harus selalu mengikuti maumu, Mi.

Tiba-tiba seseorang menjadi tidak bicara dan sibuk sendiri. Tidak bisa didekati dan sedang tidak bisa bekomunikasi, tiba-tiba terjadi. Dan setelah menunggu beberapa saat, tidak ada penjelasan atas hal itu. Kadang itu memang terjadi. Memang mengganjal dan tidak enak sama sekali, tapi harus diterima. Juga dilupakan bahwa hal itu pernah terjadi supaya tidak terus menerus diteror perasaan ingin tahu padahal orang yang bersangkutan memang tidak ingin memberi tahu apa-apa.

“Lepaskan dan relakan hal-hal yang berada di luar kendalimu, Mi,” pesan diri sendiri seringkali. Mengingatkan bahwa tidak semua hal di dunia ini harus sesuai dengan keinginan dan caramu, Mi.

Meski sering tidak tertahankan, tapi hal itu memanglah harus terjadi. Tidak ada pilihan lain.

Tidak ada satu manusia pun dalam hidup yang akan bersedia melayanimu 24 jam dalam seminggu. Sehingga sebenarnya hal ini adalah normal jika pada beberapa momen dalam hidup, orang-orang terasa tidak memedulikanmu. Sebenarnya bukan tidak memedulikan, tapi karena mereka mengurusi hidupnya sendiri. Bukan hal yang aneh sama sekali.

Saya sedang berusah terus-menerus mengingatkan diri dan membesarkan hati akan fakta tersebut. Berdiri sendiri, berjalanlah sendiri tanpa mengharapkan keberadaan siapapun di sampingmu. Kamu tetap akan baik-baik saja meskipun sendiri. Toh, di dalam kubur pun kamu akan sendirian saja.

Meski demikian, sensasi yang saya rasakan ketika sedang ‘merasa’ diabaikan itu sangatlah mengganggu. Rasanya sekujur tubuh saya meremang. Ingin berteriak tapi tidak mungkin. Ingin  memberontak pun tidak masuk akal karena sedang tidak dikekang. Hanya terkekang oleh sensasi yang diciptakan dalam kepala sendiri. Segala hal ini sebenarnya bukan disebabkan oleh siapapun, melainkan diri sendiri.

Menuntut penjelasan atas hal-hal yang memang tak perlu dijelaskan—hanya perlu diterima apa adanya. Menuntut terus sampai akhirnya lelah sendiri, kesal sendiri, emosi sendiri, dan… merasa tidak nyaman dengan diri sendiri sampai merasa tidak nyaman dengan orang-orang sekitar. Tanpa penyebab yang jelas pun! Ah, kalau dipaksakan… penyebabnya hanyalah ekspektasi diri sendiri terhadap orang lain yang kemudian tidak terpenuhi.

Menyiksa? Sangat! But, there’s no way out!

Be mindful and only control what you can control. Leave out things you cannot control because it will only cause you energy drained. You’ll get dizzy unreasonably. You know it’s not good at all for your mental stability, so… let it go. Just—let go.

Take back only things that cheer you up. You can take control of yourself, that’s for sure.

Leave a comment