the storm shall pass

pada sebuah perjalanan panjang tentu akan terjadi hal-hal di luar rencana, bukan?

bahwa baru-baru ini sebuah badai menerpa dan cukup menyebalkan karena membuat kita harus memodifikasi rencana yang sudah tersusun rapi dan satu per satu terlaksana dengan baik.

perjalanan masih panjang, tentu, tapi setidaknya pada titik ini kita mulai bisa melihat dengan lebih jelas; arah dan jalurnya, serta samar-samar ujung yang membuat kita selalu berdebar.

meski awan mendung bergulung-gulung sebagai pertanda akan datangnya badai sudah tampak dari kejauhan, dan kita sudah menyiapkan kuda-kuda untuk menghindari badai, ternyata kadang beberapa hal hanya akan berlalu setelah dilewati…

badai itu, memang tampak menakutkan dan memporak-porandakan dalam pikiran

tapi ternyata, setelah ia datang dan kita hadapi, ah… ternyata bukan hanya meninggalkan rencana yang jadi berantakan–tapi juga membuat kita menyadari kekuatan dalam diri yang sebelumnya tidak pernah kita bayangkan…

the storm has made  us stronger than we’ve ever thought we were….

saya pikir saya akan remuk berkeping-keping, tapi ternyata saya masih bisa berdiri dengan tegap dan berani, seolah menantang badai susulan–yang sebenarnya tidak diperlukan–ternyata ujian memang datang sebelum kenaikan kelas; untuk menguji apakah kita layak untuk melaju pada tingkat berikutnya atau tidak.

kurang dari 7 hari adalah waktu untuk membereskan kekacauan akibat badai tersebut.
lebih cepat dari dugaan, tetapi hasil berbenah memang tidak akan serapi sebelumnya.
setidaknya… badai itu berlalu dan tidak meninggalkan terlalu banyak kerusakan.

just like every hard time that too shall pass…
this storm also shall pass–sooner or later…

sisa perjalanan menuju pemberhentian awal semakin dekat, percayalah.

sepanjang perjalanan yang telah kita lalui, bukankah kita sudah memang saling menguatkan satu sama lain?

mental, moril, materil… 

jika menapak tilas semua, sepertinya tidak ada jalan lain selain bertahan dan menjadi semakin tangguh, karena kita sekarang sudah sejauh ini…

bukan begitu?

Leave a comment